PONOROGO - Lelaki kelahiran Ponorogo, 19 Mei 1962 silam ini patut dibanggakan. Sapto Budi Hari Wijanarko, kedua orang tuanya menyematkan nama. Sejak kecil ia memiliki hobi olahraga, bagi Sapto olahraga sudah seperti nafasnya "tiada hari tanpa berolahraga". Cita-citanya yaitu menjadi Guru Olahraga, dan itu terwujud seusai Sapto melanjutkan kuliah ke Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo dengan mengambil jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. Dan akhirnya lulus mendapat gelar sarjana.
Semangatnya semakin berkobar dan cita-citanya mendekati terkabul. Keilmuannya terus diasah, seiring diraihnya gelar sarjana pendidikan olahraga. Awal karir sebagai tenaga pendidik dan kependidikan, Sapto diterima menjadi guru olahraga di SMP Negeri 1 Siman. Di sinilah virus-virus semangat olahraga dan berprestasi ia tularkan. "Guru itu kepanjangan dari digugu lan ditiru. Maka ya harus bisa jadi contoh betul untuk anak-anak didik. Ya harus berkarya dan berprestasi supaya bisa dikenang, " kata Sapto, Rabu (7/9/2022).
Itu bukan omong doang (omdo) digembar-gemborkan oleh lelaki beranak dua ini. Bagaimana sesuatu itu, beber Sapto, dikerjakan bisa meraih hasil maksimal, bisa meraih prestasi itu yang terpenting. Harus diperjuangkan untuk hasil akhir biar Tuhan yang menentukan.
Dua tahun mengabdi di SMP Negeri 1 Siman, kemudian beralih tugas ke SMA Negeri 1 Ponorogo. Bisa mengajar di SMA Negeri 1 Ponorogo bagi lelaki ini adalah suatu anugerah dan impian banyak orang. "Kebetulan saya juga alumni SMAN 1 Ponorogo, " ucapnya.
Tetap Berprestasi Menengok catatan prestasi dari guru yang telah purna tugas mulai Juni 2022 lalu cukup fantastis, apalagi di usianya yang tidak muda lagi. Saat di temui di kedai kopi di sekitaran Kota Ponorogo, Sapto Budi Hari Wijanarko membawa dan menunjukkan medali-medali yang berhasil diraihnya kepada wartawan. "Maaf bukan pamer lho ya, saya hanya ingin memicu semangat, khususnya bagi teman guru dan kalangan muda kita, " tegas Sapto.
Ada 40 lebih jumlah medali yang berhasil terkoleksi. Dari berbagai perlombaan, mulai lokal, nasional sampai internasional. Khususnya di cabang olahraga atletik (lari, lompat, tolak peluru, dan lainnya). Masih hangat prestasi yang berhasil diraih, yaitu di event tingkat provinsi Jawa Tengah "Invitasi Atletik Master Jawa Tengah Tahun 2022".
Di kejuaraan yang digelar di lapangan Sriwedari Surakarta ini, Sapto berhasil memboyong beberapa medali. Medali yang berhasil diboyong, yaitu: (1) Juara 1 lomba lari 100 meter pria kelompok umur 60-64 tahun, (2) juara 2 lompat jauh pria KU 60 – 64, (3) juara 2 lari estafet 4 x 100 meter. Sapto kepada wartawan menceritakan dirinya bisa mengikuti event ini. ""Kejuaraan ini sebenarnya memang dikhususkan untuk peserta dari Jawa Tengah, " katanya.
Namun lanjutnya, saya kebetulan dulu alumni UNS Solo, akhirnya saya diperbolehkan mengikuti event bergengsi ini oleh panitia penyelenggara. Dan alhamdulillah bisa membawa nama baik Ponorogo, Jawa Timur.
Pada invitasi atletik ini, pihak panitia juga mengundang peserta dari Daerah Istimewa Yogyakarta dan Surabaya. Perlombaan ini dikategorikan berdasarkan usia, yaitu usia mulai 35 tahun hingga 60 ke atas.
Baca juga:
Anak Petani Madiun Bisa Menjadi Kasal
|
Di event ini, semangat peserta dipertaruhkan, yang mana karena tidak ada hadiah uang pembinaan. Hanya mendapatkan medali dan sertifikat. "Ini yang perlu digarisbawahi, bahwa bukan materi yang dikejar, tapi semangat prestasi yang diinginkan, " ujar Sapto.
Agenda event yang akan diikuti Sapto Budi Hari Wijanarko, diantaranya: tanggal 28-29 Oktober 2022 ikut lomba Atletik Master tingkat Nasional di Jogja, dan tanggal 3-4 Desember 2022 ikut lomba tingkat Asia di Malaysia. (Muh Nurcholis)